Stabilities Strategy

Dalam dunia perekonomian saat ini kita dapat melihat begitu banyak perusahaan-perusahaan yang terbentuk, ada banyak pula perusahaan-perusahaan yang kita kenal semenjak kita kecil dahulu tetap berdiri sampai dengan sekarang , sebagai contoh Frisian Flag dengan produksi susunya diamana sejak kecil hingga sekarang dewasa dan juga kalau kita melihat ataupun bertanya kepada anak-anak kecil tentang susu yang mereka minum, seringkali atau acap kali mereka akan menyebutkan “Dancow”, brand atau nama dari produk tersebut begitu melekat pada ingatan anak-anak kecil tersebut juga kita semua.

Bermacam-macam jenis perusahaan yang menawarkan begitu banyak produk muncul dan tenggelam ke permukaan, seakan membuat kita bertanya-tanya mengapa dari begitu banyak perusahaan yang muncul tersebut menghilang dari ajang kompetisi pasar. Salah satu hal yang menentukan tingkat kehidupan dari sebuah jenis usaha ialah dalam menentukan strategi yang akan digunakan oleh perusahaan tersebut. Ada begitu banyak strategi yang telah diciptakan oleh para ekonom-ekonom kenamaan yang diadaptasikan pada dunia nyata bisnis, namun mengapa kegagalan tetap[ saja terjadi pada beberapa pemain baik itu pemain besar, sedang/menengah, ataupun para pemain-pemain kecil.

Paper ini akan mengulas sedikit banyak tentang salah satu strategy yang dapat digunakan oleh sebuah perusahaan atau jenis usaha dalam menjalankan kelangsungan hidup dari sebuah usaha disertai dengan beberapa contoh dari perusahaan-perusahaan yang menggunakan strategi tersebut dengan tepat.

Dikarenakan seringkali ditemukan ada begitu banyak dari perusahaan yang memiliki prospek baik dalam kegiatan usaha namun secara real atau secara nyata tidak dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan mereka tersebut.

Stabilities Strategy

Ketika sebuah perusahaan sedang dalam posisi yang dianggap memuaskan, tercapainya target-target yang sudah ditetapkan, atau juga memperoleh keuntungan yang cukup baik, dimana target dari pertumbuhan perusahaan tersebut dan juga target dari keuntungan yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut sudah tercapai maka pada situasi seperti ini sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk menerapkan strategy stabilitas.

Penggunaan ataupun penerapan dari penggunaan strategi stabillitas yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan tersebut biasanya dijalankan atau diadaptasikan secara populer pada perusahaan-perusahaan yang tidak terlalu besar dengan kata lain penggunaan strategi stabilitas populer digunakan pada jenis peusahan sedang/menengah dan pada usaha dengan skala kecil, strategi stabilitas ini terkadang juga di artikan oleh beberapa pihak sebagai strategi yang kurang atau strategi untuk tidak melakukan strategi apapun, dimana biasanya perusahaan-perusahaan tersebut telah merasakan bahwa usaha yang dimilikinya sudah cukup dalam perkembangannya, perusahaan tidak perlu dibikin pusing oleh pemikiran-pemikiran untuk melebarkan usaha mereka, pendapatan yang sudah diperoleh sudah sangat baik dan memuaskan baik pemilik perusahaan maupun para shareholder dan juga penanam modal lainnya, pangsa pasar yang ada yang sudah menjadi bagian dari perusahaanpun dinilai sudah cukup, dan juga faktor lain yang mendukung adalah tingkat lingkungan sekitar (environment) yang bersifat kondusif dan mudah diprediksi apabila terjadi hal-hal apa saja dimasa yang akan datang yang akan dapat mempengaruhi bahakan hal-hal yang dapat berakibat baik ataupun buruk bagi kelangsungan hidup dari suatu bisnis perusahaan..

Pada posisi sebuah perusahaan yang menggunakan strategi stabilitas, sangatlah berguna bagi perusahaan-perusahaan tersebut, namun strategi ini lebih cocok digunakan bukan untuk jangka waktu yang lama atau panjang, stategi stabilitas sangat cocok untuk digunakan untuk beberapa waktu saja, tidak terlalu lama, dikarenakan apabila sebuah perusahaan menetapkan untuk menggunakan strategi stabilitas ini terlalu lama, maka ini merupakan awal dari kegagalan atau kehancuran dari sebuah perusahaan .

Sebagai contoh yang mudah kalau kita melihat di sekeliling kita mulai terdapat banyak sekali convinience store atau bisa dibilang toko klontongan atau retail yang menggunakan logo Alfa, dari sekian banyaknya toko-toko klontong atau retail lain disekitar tempat tinggal kita dapat melihat bagaimana satu-persatu warung-warung kecil mulai tersingkirkan oleh tempat berlogo alfa ini, kalau kita melihat hal tersebut menurut pandangan seorang awam kemungkinan hanyalah hal-hal yang terlihat oleh mata saja yang menyebabkan hal ini terjadi, seperti bangunan yang baik, produk yang lengkap, memang betul hal tersebut sangat mempengaruhi tingkat eksistensinya namun hal yang mendasar yang sebetulnya ialah ketidakadaannya strategi yang digunakan oleh warung-warung kecil tersebut, ataupun kalau kita lihat ada beberapa Mini-Mart yang dulunya sudah dapat mengungguli tingkatan penguasaan pasar lingkuangan sekitat ternyata dapat dikalahkan oleh alfa, kita dapat coba kondisikan Mini-Mart tersebut kepada sebuah perusahaan yang telah merasa puas akan keuntungan yang didapatkan, tingkatan pertumbuhan yang dialaminya secara tidak langsung telah membuat perusahaan tersebut terlena pada posisi penggunaan strategi stabilitas yang terlalu lama.

Setiap perusahaan atau jenis usaha sudah barang tentu menginginkan usahanya tersebut tetap ada atau tetap eksis, setiap perusahaan atau jenis usaha juga tentunya menginginkan untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi ada beberapa penerapan strategi stabilitas yang dapat digunakan oleh usaha-usaha tersebut, sehingga perusahaan-perusahaan tersebut dapat tetap bersaing walaupun pada kenyataannya perusahaan-perusahaan ini tidak sedang melakukan pengembangan akan bisnisnya ataupun melakukan hal lain yang cukup significant.

Pause/Proceed-with-Caution Strategy.

Pada hikayatnya perusahaan yang menggunakan strategi ini merupakan strategi yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk berhenti sejenak atau melakukan time-out dimana pada saat tersebut perusahan menggunakan waktu yang ada untuk beristirahat sejenak sebelum perusahaan tersebut akan mulai melakukan strategi untuk melakukan pengembangan ataupun untuk melakukan strategii pengurangan biaya (expenses) perusahaan atau lebih dikenal dengan sebutan retrenchment strategy, dimana kondisi ini merupakan suatu kondisi yang dianggap sebagai cara atau jalan yang aman bagi perusahaan untuk melakukan suatu perubahan pengembangan perusahaan yang tidak terlalu significan sampai dengan apabila tiba saatnya nanti perusahaan tersebut harus bergerak agresif mengikuti keadaan lingkungan sekitasrnya, ini merupakan suatu langkah berhati-hati atau waspada.

Strategi ini biasanya atau sebaiknya digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk sementara saja dimana sampai pada keadaan lingkungan dari usaha tersebut mulai bersifat positif atau kondusif terhadap eksistensi perusahaan digunakan dan juga merupakan strategi yang baik digunakan oleh perusahaan yang sedang bertumbung dengan cepat untuk dapat mensolidkan unsur-unsur penting dari sebuah perusahaan. Dikarenakan seringkali perusahaan-perusahaan yang berkembang dengan pesat tidak dapat mengontrol keadaan mereka menuju arah yang lebih solid, sangat disayangkan apabila hal tersebut terjadi dikarenakan kurangnya pengetahuan ataupun salah dalam mengimplementasikan strategi yang ada.

Salah satu contoh perusahaan yang menggunakan jenis strategi ini adalah DELL inc, DELL inc merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang elektronik tepatnya Personal Computer (PC), perusahaan ini bentuk oleh Michael Dell pada tahun 1984, dalam mempromosikan produknya DELL inc melakukan penjualannya secara langsung kepada konsumen atau calon pelanggan lebih gencar melalui katalog-katalog yang kemudian dikirimkan melalui kantor pos, dengan menggunakan metode penjualan semacam itu membuat harga yang dipatok untuk mendapatkan seperangkat komputer lebih murah dibandingkan dengan pesaing lainnya, ini merupaka awal dari pertumbuhan DELL Inc.

DELL Inc menggunakan strategy ini ketika situasi dari perusahaan mereka sedang mengalami pertumbuhan yang mana pada akhirnya pertumbuhan yang mereka alami ini malah semakin sulit untuk dikendalikan, CEO dari DELL computer mengakan bahwa perusahaan inimengalami perkembangan yang pesat hingga menembus angka 285% pertumbuhan yang berlangsung hanya dalam kurum waktu dua tahun saja, namun pertumbuhan yang teramat sangat cepat tersebut membuat DELL inc mengalami banyak persoalan yang mana akhirnya menimbulkan kerugian yang cukup terasa sehingga pada tahun 1990 DELL memulai penjualan produk mereka melalui toko-toko retail, dalam bisnis usahanya DELL computer mampu mengalahkan pesaing-pesaingnya yang bergelu pada jenis usaha yang sama yaitu penjualan Personal Computer atau yang lebih dikenal dengan sebutan PC, dalam penjualannya DELL mampu mengalahkan pesaing –pesaing yang sangat besar seperti Compac dan juga IBM dimana DELL mampu memberikan harga yang jauh lebih murah, salah satu kegagalan yang dialami oleh DELL Inc adalah dikarenakan begitu banyaknya permintaan terhadap produk DELL Inc yang tidak dapat terpenuhi oleh perusahaan tersebut, DELL Inc menggunakan strategy pause/proceed dimana DELL Inc namun tidak mengacuhkan ataupun tidak melupakan bahwa posisi perusahaannya tersebut sedang berkembang, DELL memilih untuk tidak beranjak dari posisinya yang sedang bertumbuh hingga DELL mampu untuk mendapatkan atau mempekerjakan manajer-manajer baru yang handal, dapat meningkatkan struktur dari perusahaannya tersebut dan membuat fasilitas-fasilitas penting yang nantinya akan dipergunakan oleh perusahaan untuk sebagai pondasi yang solid untuk bergerak maju mengembangkan usaha tersebut, disini dapat dilihat bagaimana DELL Inc tidak bertindak gegabah ataupun tidak terbakar emosi sesaat yang nantinya akan menimbulkan efek atau hasil yang akan sangat buruk bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Sehingga pada tahun 1994 DELL inc mulai memproduksi komputer portable atau yang lebih dikenal dengan sebutan laptop dan mulai mengembangkan sayapnya dengan melakukan ekspandi keluar negeri. DELL juga mengembangkan usaha mereka tidak hanya sebatas komputer saja namun juga server, pada tahun 1999 melakukan kerjasama denga perusahaan papan atas IBM sebagai mitra kerjanya.

No-Change Strategy

Sesuai dengan namanya No-change Strategy adalah suatu strategi yang dijalankan oleh sebuah perusahaan, ketika perusahaan tersebut memantapkan tekat untuk tidak membuat hal-hal apa saja yang baru, perusahaan-perusahaan tersebut hanya memilih untuk melakukan usahanya seperti yang sudah-sudah dan munggunakan kebijakan-kebijakan yang sudah ada untuk menghadapi masa yang akan datang. Strategi ini dapat juga dikatakan sebagai strategi yang pasti, tentunya strategi semacam ini akan sukses diterapkan pada situasi dimana jenis perusahaan tersebut tidak memiliki atau mempunya pesaing yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Situasi tersebut diyakini terbentuk diakibatkan persaingan di antara para pemain pada jenis usaha serupa tersebut tidak saling menonjol satu dengan yang lainnya, dimana masing-masing pemain tidak begitu antusias untuk melakukan pengembangan perusahaan mereka, dan hanya melakukan sedikit penyesuaian saja yang biasanya terjadi pada tingkatan inflasi, sales dan juga profit, pada situasi tersebut tidak dapat terlihat atau terasa adanya kemungkinan ancaman dari pihak manapun, sehingga perhitungan terhadap tingkat kekuatan perusahaan dan kelemahan suatu perusahaan tersebutpun tidak terlalu diperhatikan.

Situasi ini dialami persuhaan yang telah merasakan cukupnya tingkat pendapatan dan keuntungan yang sudah mereka capai. Pada saat ini pula perusahaan dapat menerapkan jenis strategi ini dengan harapan bahwa situasi lingkungan tidak akan jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelunya.

Ha tersebut diatas merupakan sebuah cerita panjang yang menyebabkan hal-hal apa saja terjadi ketika Wal Mart terjun langsung pada usaha yang serupa seperti yang sebelumnya diuraikan di atas.

Profit Strategi

Strategi stabilitas laba dilakukan jika posisi bersaing rata-rata dalam industri dan daya tarik industri juga sedang-sedang saja. Strategi ini mendorong perusahaan melakukan strategi saat itu dan hanya melakukan penyesuaian kecil bagi inflasi dalam tujuan penjualan dan labanya .

Penggunaan strategi ini pada dasarnya adalah keputusan untuk tidak melakukan perubahan apa-apa ketika situasi perusahaan mulai memburuk, dimana seperti dijelaskan sebagai contoh ketika inflasi sedang menggerogoti perusahaan tersebut maka strategi ini merupakan jalan atau keputusan yang baik untuk diambil, dikarenakan perusahaan menyimpulkan bahwa situasiyang terjadi tersebut hanya bersifat sementara.

Penggunaan strategi laba, kalau boleh dikatakan ialah suatu strategi yang digunakan untuk menyokong perusahaan memperoleh laba atau mendapatkan keuntungan, cara-cara yang dilakukanpun beragam, dimana ketika status penjualan pada sebuah perusahaan menggambarkan penurunan atau posisi penjualan menurun maka strategi perusahaan untuk tetap dapat memperoleh laba atau keuntungan salah satunya ialah dengan mengurangi tingkat investasi perusahaan.

Perusahan yang berada pada posisi penjualan yangmenurun untuk tetap dapat mempertahankan status posisi laba juga dapat melakukan pemangkasan atau pemotongan terhadap biaya-biaya perusahaan yang dianggap bersifat sementara, pada dasarnya pada posisi ini, pihak perusahaan harus merevisi program pembelanjaan mereka sampai dengan situasi mulai menanjak menuju tingkatan yang dianggap baik, pengeluaran-pengeluaran dirasakan tidak terlalu perlu untuk dikeluarkan atau masih bisa ditahan sebaiknya ditahan untuk periode yang akan datang dengan asumsi bahwa penurunan penjualan tersebut hanyalah bersifat sementara.

Banyak sekali perusahaan yang menggunakan strategi ini pada dunia nyata, dikarenakan apabila dilihat dari satu sisi, perusahaan lebih memilih untuk tidak menyampaikan berita bahwa perusahaan sedang mengalami penurunan atau pengumuman bahwa perusahaan sedang berdiri pada posisi rugi (loss) kepada para shareholder dan maupun kepada para sumber pendanaam perusahaan yang lain, dikarenakan hal ini dapat memberikan kesan negetive bagi shareholder maupun investor terhadap perusahaan, sedangkan disatu sisi pihak perusahaan merasa yakin bahwasanya hal ini terjadi hanya bersifat sementara saja.

Pada posisi yang menunjukan tingkat posisi perusahaan yang menurun, hal yang cenderung terjadi lainnya adalah dengan bersifat menyalahkan situasi sebagai penyebabnya, sebagai contoh, sebuah perusahaan mengalami kemunduran dan pihak perusahaan mengeluarkan pernyataan bahwasannya penurunan tersebut dikarenakan oleh adanya “anti-business government policies”, disini pihak perusahaan menyimpulkan bahawa pemerintah mengeluarkan kebijakan terhadap suatu jenis usaha dan kebijakan tersebut dirasakan oleh pihak perusahaan sebagai pemicu terjadinya penurunan kinerja perusahaan tersebut.

Seringkali perusahaan mengalami penurunan kinerja secara tiba-tiba diakibatkan oleh adanya persaingan yang tidak sehat dari kompetitor mereka, persaingan tidak sehat ini terkadang tidak dapat diliat secara kasat mata, seringkali dalam usaha perusahaan untuk mengalahkan perusahaan lain dengan melakukan penyampaian fakta yang tidak benar, dengan memberikan informasi yang salah tentang perusahaan lain atau tentang produk yang ditawarkan perusahaan saingannya tersebut ketika sedang melakukan prosesi tender.

Salah satu hal yang menarik juga yang dapat menimbulkan effek penurunan kinerja sebuah perusahaan ialah seringkali diakibatkan oleh para konsumen atau pelanggan perusahaan itu sendiri, seringkali perusahaan mendapatkan atau memilik pelanggan yang sulit untuk diajak kerjasama.

Pada keadaan-keadaan diatas tersebut, maka pihak perusahaan lebihcenderung untuk melakukan revisi terhadap program investasi mereka dan juga mengkaji ulang pengeluaran-pengelaran perusahaan sebagai contoh biaya-biaya yang bisanya digunakan untuk melakukan research and development perusahaan dan juga pada pengurangan biaya pada kebutuhan untuk melakukan advertisment, hal tersebut dilakukan oleh perusahaan sampai dengan perusahaan sudah mulai dapat menstabilkan kinerja mereka agar dapat memperoleh keuntungan.

Banyak perusahaan yang menggunakan metode ini dengan cara menjual jalur usaha mereka untuk mendapatkan cadangan keuangan atau untuk memantapkan kinerja cash flow perusahaan, sebagai contoh, ketika terjadi kemunduran dari kinerja perusahaan K-mart sebagai sebuah perusahaan retailer harus merelakan diri untuk meleaskan beberapa toko retailnya kepada pihak Home Depot dan juga Sears pada saat situasi menunjukan tingkat penurunan yang terjadi terhadap tingkat penjualan toko-toko K-mart tersebut.

Bila dilihat dari awal bedirinya K-mart, perusahaan tersebut memiliki entry barriers yang cukup besar, dimana pada saat itu Wal-mart merupakan sebuah pesaing yang sudah terlebih dahulu ada dan sudah berjaya, dimana K-mart berencana untuk membangun lebih dari 1.500 pertokoan, namun K-mart sadar bahwasannya para retailer-retailer yang ada sekarang ini berada pada bayang-bayang Wal-mart, K-mart berusaha melakukan strategi untuk mengcopy struktur bisnis Wla-mar, dan usahanya ini ternyata membawa efek negative bagi kelangsungan hidup K-mart, diamana kekalahan K-mart merupakan keuntungan bagi pihak Wal-mart.

K-mart menggunakan banyak strategi agar dapat bertahan slah satunya adalah dengan strategy change dimana K-mart berusaha merubah image dari pertokoan mereka, namun usaha untuk mperubahan tersebut tidak seimbang dengan qualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dan juga tingkat kemudahan lainnya.

Satu strategi yang dapat dipergunakan untuk tetap survive adalah melalui pricing atau harga, dimana pada dasarnya konsumen atau pelanggan merasakan bahwa harga adalah sesuatu yang sangat sensitif, dan juga penenpatan tingkat harga pada produk yang diperdagangkan merupakan hal yang sangat penting, dimana penempatan discount terhadap jenis-jenis produk tidak bisa sama.

Pada hakikatnya strategi laba ini hanya tepat digunakan atau hanya dapat membantu perusahaan untuk dapat melewati permasalahan atau problema yang sedang dihadapi secara sementara saja. Stratgi ini juga acap kali digunakan oleh pihak perusahaan untuk meningkatkan nilai dari perusahaan mereka ketika sebuah perusahaan sedang dalam situasi siap untuk go public, yang seyogyanya dilakukan melalui intial public offering (IPO).

Strategi laba ini merupakan strategi yang seductive, dimana apabila sebuah perusahaan menjalankan perusahaan dan menggunakan strategi ini terlalu lama, maka strategi laba terseut justru akan menimbulkan efek nagative bagi perusahan, dimana perusahaan akan mengalami situasi menurunnya nilai/menurunnya nilai perusahaan, sehingga perusahaan tersebut akan memiliki nilai yang menunjukan kemunduran dalam persaingannya,.

Strategi laba apabila dikaji lebih dalam lagi, merupakan suatu kebijakan yang diambil dengan menempatkan tingkat pertanggung jawabannya pada Top management level, merupakan strategi untuk berjaga-jaga, atau juga sering dikatakan sebagai self-serving response to a difficult situation.

Pada perusahaan-perusahaan, untuk menetapkan strategi tersebut sangat perlu untuk mengkaji SWOT dari perusahaan tersebut dimana analisa swot (disebut juga analisa tows) adalah tekhnik untuk mengerti akan strengths(kekuatan) dan weakness(kelemahan) dan mencari opportunities(peluang) dan threats(ancaman) yang sebenarnya kita hadapi.

Dalam konteks bisnis,akan menolong kita untuk bertahan lama di bisnis. Dalam konteks personal akan menolong kita dalam pengembangan karir yang dapat membawa keuntungan terbaik bagi bakat,kemampuan dan peluang kita.

Analisis swot disebut juga analisis situasi merupakan awal proses perumusan strategi. Analisis swot harus mengidentifikasi kompetensi yang langka kadang-kadang dianggap sekumpulan kapabilitas inti (core capabilities),kapabilitas yang secara strategis membuat sebuah perusahaan menjadi berbeda. Penggunaan kompetensi langka perusahaan secara tepat (kapabilitas inti) akan memberikan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

Mengapa penggunaan analisa ini begitu penting dalam penentuan strategi laba, dikarenakan :

1. Dari analisis swot, para manajer strategis dalam perusahaan seperti itu dapat mengkonsolidasi factor-faktor eksternal strategis (peluang dan ancaman) dibawah kategori daya tarik industri. Mereka juga dapat mengkonsolidasi factor-factor internal (kekuatan-dan kelemahan) dibawah kategori posisi kompetitif.

  1. Para manajer strategis perusahaan yang beroperasi dalam satu industri dapat mempertimbangkan ketepatan beberapa strategi alternative perusahaan dengan mengkombinasikan daya tarik industi dan posisi kompetitif perusahaan.

3. Analisis swot juga mengharuskan para manajer strategis untuk menemukan kesesuaian strategis antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal, disampindg memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan-kelemahan internal.

4. Analisis swot dalam bisnis

Fakta-fakta yang membuata analisa swot istimewa adalah kelebihannya yanmg dapat menolong mebuka dengan cara membuat kita mengerti akan kelemahan kita dalam bisnis yang kita jalani sekarang. Juga dapat memanej dan mengeliminir ancaman yang sedang kita hadapi. l

Berikut meupakan contoh kasus dimana strategi laba tidak bisa atau kurang tepat untuk digunakan:

Singapore Airlines melakukan penandatanganan perjanjian pendahuluan untuk mengajukan penawaran saham China Eastern (perusahaan maskapai penerbangan di China) sebesar USD 923 Juta atau sebesar 3,80 dollar Hongkong. Singapore Airlines dan holdingnya, yaitu Temasek berkeinginan mengakuisisi sebesar 24 % saham dari China Eastern. Keinginan Singapore Airlines dalam rencana akuisisi tersebut menghadapi beberapa kendala baik dari internal China Eastern maupun pesaingnya yaitu Cathay Pacific. Dilihat dari sudut pandang internal, China Eastern menolak penawaran yang diajukan oleh Singapore Airlines. Hal ini dilihat dari penolakan 4 pemegang saham dari 5 minority shareholder Rencana akuisisi tersebut juga mengalami kendala dari kompetitor sesama perusahaan maskapai. Cathay Pacific mengajukan penawaran untuk menghambat rencana akuisisi yang dilakukan Singapore Airlines. Penolakan yang dilakukan pihak China Eastern, menjadi kesempatan bagi Cathay Pasific dan Aliansinya, yaitu Air China yang memiliki 11% saham pada China Eastern untuk melancarkan rencana akuisisi tersebut. Cathay mencoba untuk merebut hati China Eastern dengan menawarkan harga yang lebih tinggi,yaitu sebesar USD 4 milliar. Tujuan dari Cathay Pacific untuk mengakuisisi China Eastern adalah memperluas jaringan industri penerbangan di China yang sedang bertumbh pesat. Menjelang akhir September 2007, muncul wacana yang menyatakan bahwa Cathay Pacific berniat membatalkan rencana akuisisi China Eastern dikarenakan desakan politik dari Pemerintah China. Dikhawatirkan jika Cathay Pacific berhasil mengakuisisi China Eastern akan terjadi monopoli pasar penerbangan Shanghai.Di lain pihak, Singapore Airlines telah mendapatkan persetujuan dari pihak otoritas China . Dalam perkembangan terakhirnya, baik Singapore Airline dan Cathay Pasific belum berhasil untuk mengakuisisi China Eastern.

Melihat dari kasus di atas, rekomendasi strategi untuk Singapore Airlines adalah melakukan strategi pertumbuhan bukan dan bukan melakukan strategi laba yang sudah jelas bersifat stabil. Dengan kata lain, Singapore Airlines sebaiknya mengakuisisi China Eastern untuk memperkuat posisinya sebagai maskapai penerbangan internasional, terlebih lagi didukung oleh prospek pertumbuhan pasar China yang cukup menjanjikan kedepannya. Dapat dibayangkan apabila Singapore airlines salah dalam menggunakan strategi yang salah pada perusahaannya, maka kesempetan untuk menempatkan perusahaan tersebut pada posisi wahidpun akan gagal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar